Spongebob SpongeBob SquarePants

Saterdag 18 Oktober 2014

CARA CEPAT BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN 3 LANGKAH

Mungkin Anda banyak mencari tentang cara cepat belajar bahasa Inggris dan bagaimana bisa berbicara, menulis, dan hafal semua aturan tata bahasa dalam bahasa Inggris. Belajar bahasa Inggris banyak membuat siswa frustrasi, karena mereka tidak mengetahui bagaimana metode yang tepat. Sebagai hasilnya, pembelajaran yang mereka lakukan tentu saja sia-sia dan tidak membuahkan hasil dengan signifikan. Dalam cara cepat belajar bahasa Inggris, sejatinya hanya ada tiga langkah mudah yang bisa Anda terapkan dan membuahkan hasil yang baik. Langkah-langkahnya akan kami jelaskan secara singkat berikut ini. 1. Fokus pada Input dan bukan hanya output Kebanyakan siswa dan guru bahasa Inggris memberikan pemahaman bahwa kunci penguasaan bahasa terletak pada menulis dan berbicara. Memang, itu tidak salah karena banyak orang yang langsung praktik berbicara dengan berani, ia akan terbiasa dan kemudian mendapatkan kemampuan berbahasa Inggris dengan baik. Tetapi untuk lebih cepat, seseorang juga harus mengasah kemampuan mendengar. Kemampuan mendengarkan merupakan salah satu kunci meraih keberhasilan dalam belajar bahasa Inggris. Untuk itu Anda harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendengarkan lagu bahasa Inggris, teks bahasa Inggris, dan tentu saja film berbahasa Inggris. Dengan mendengarkan beragam kata dalam bahasa Inggris dalam waktu yang lama, maka kemampuan mendengarkan bisa meningkat pesat. Anehnya, Anda juga akan meningkatkan kemampuan dengan pesat dalam konteks berbicara. Situasi tersebut telah terbukti dan kemudian, Anda harus menjadi orang berikutnya yang membuktikan hal ini. 2. Grammar itu penting namun jangan terlalu dibebankan Grammar adalah hal yang penting bagi Anda sebagai pelajar. Mengapa demikian? Karena status bahasa Inggris di Indonesia adalah bahasa Asing, bukan bahasa asli, atau bahasa kedua. Jadi, grammar adalah sebuah hal yang wajib untuk dipelajari. Kendati demikian, jangan anggap grammar sebagai beban yang mengharuskan Anda untuk menyesuaikannya sesempurna mungkin. Dalam hal menulis, tentu saja grammar penting, namun dalam berbicara bahasa Inggris, kita bisa sedikit memberikan toleransi dengan kesalahan-kesalahan grammatical atau tata bahasa. Namun, maksud dari perkataan yang kita ucapkan harus tetap jelas. Grammar itu penting namun jangan sampai mengalahkan keberanian kita untuk mengekspresikan bahasa Inggris. 3. Ulangi dan kemudian lakukan secara perlahan Kunci dalam cara cepat belajar bahasa Inggris adalah dengan melambat dan terus mengulang. Di sekolah, siswa membaca teks terlalu cepat kemudian guru memberikan materi dengan sikap seakan terkejar oleh waktu. Akibatnya pemahaman seringkali tidak maksimal. Siswa hanya akan mendapatkan memori jangka pendek dan guru sulit untuk berhasil dalam mengajar. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pengulangan yang dilakukan secara terus menerus dan dalam tempo yang lebih lambat akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik. Siswa harus mendapatkan materi dengan pengulangan hingga belasan kali. Dengan pengulangan tersebut, maka terbentuklah memori jangka panjang. Kemudian, siswa mampu mempelajari bahasa Inggris dengan lebih baik, dan tentu saja efektif. Itulah 3 langkah utama dalam cara cepat belajar bahasa Inggris. Selamat mencoba dan semoga Anda berhasil.

Saterdag 08 Junie 2013

SISTEM JARINGAN TELEPON DAN INTERNET SPEEDY

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni serta dapat mengikuti perkembangan yang terjadi secara cepat guna mengaplikasikannya di dalam dunia kerja. Sumber Daya Manusia yang mumpuni menjadi salah satu faktor penting dari proses perkembangan teknologi karena merupakan ujung tombak dari perkembangan teknologi Sekolah tinggi teknologi nurul jadid sebagai salah satu lembaga pendidikan, berupaya mengembangkan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia ( SDM ), yakni menjadikan manusia seutuhnya yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. STT NURUL JADID juga berupaya melaksanakan program-program pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak saja memahami ilmu pengetahuan dan teknologi akan tetapi juga mampu mempraktekkan serta mengembangkannya baik dalam pendidikan maupun didalam dunia kerja Hampir seluruh aspek kehidupan manusia saat ini tidak dapat dilepaskan dari teknologi, khususnya teknologi telekomunikasi. Hubungan langsung antara manusia satu ke manusia yang lainnya dinilai sudah mulai tidak efektif dikarenakan terbentangnya jarak antar keduanya, sehingga dibutuhkan perangkat telekomunikasi digital. Hal ini lebih dipengaruhi oleh faktor untuk apa teknologi itu digunakan, saat ini teknologi lebih digunakan sebagai perangkat pembantu untuk memudahkan kinerja manusia. Pengelola / Provider layanan jasa telekomunikasi milik bangsa Indonesia adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yang merupakan satu-satunya pengelola yang hasil usahanya dipergunakan untuk kemakmuran Negara, sementara Pengelola lain seperti PT. Indosat, PT. EXELComindo, Smart dll adalah pengelola layanan jasa telekomunikasi milik Asing. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang telekomunikasi yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. bertanggung jawab dalam penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi, seperti: Jaringan Telepon Rumah dan Jaringan Internet Speedy yang keduanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga dalam hal ini PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. lebih serius dalam melayani permintaan masyarakat dengan selalu meningkatkan kualitas layanannya. Seperti halnya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan, perusahaan ini menyediakan beberapa layanan yang memudahkan masyarakat Kraksaan dan sekitarnya dalam penggunaan teknologi telekomunikasi. Hal ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat Kraksaan dan sekitarnya dalam berkomunikasi walaupun dipisahkan jarak yang jauh. Oleh karenanya, ketersediaan jaringan primer baru di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan sangat diperlukan untuk menunjang kinerja pelayanan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan terhadap masyarakat Kraksaan dan sekitarnya khususnya dalam pemasangan jaringan baru. 1.2. Rumusan Masalah Sesuai dengan pemaparan diatas, penulis merumuskan permasalahan, yaitu “Sistem Jaringan Telepon Dan Internet Speedy di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Site Operation Kraksaan”. 1.3. Batasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, penulis membatasi pembahasan praktek kerja lapangan ini hanya pada: 1. Pekerjaan pemasangan baru pada telepon dan internet speedy. 2. Alur pemasangan jaringan skunder baru di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan. 1.4. Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah: 1. Observasi Mengadakan pengamatan dan pencatatan langsung secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diteliti di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan terutama di bagian MDF. 2. Interview Dengan mengadakan tanya jawab langsung pada pihak yang bersangkutan, yaitu dari pihak PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan guna mendapatkan data yang diperlukan secara sistematis sesuai dengan hasil observasi. 3. Metode Bimbingan Melakukan konsultasi dan bimbingan dalam mendokumentasikan bidang keilmuan yang diperoleh selama Praktek Kerja Lapangan, bimbingan ini dilakukan kepada pembimbing lapangan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan dan kepada pembimbing dari Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid. 1.5. Tujuan Kegiatan Praktek kerja lapangan bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung dari berbagai kegiatan yang direncanakan dalam berbagai kegiatan dalam perusahaan atau industri, sehingga mahasiswa dapat menerapkan apa yang diperolehnya dibangku kulih agar sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan didunia industri. Secara Umum Secara umum pelaksanaan Prakerin: 1. ”Penerapan dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki selama belajar, diperusahaan / di dunia kerja”. Secara Khusus 1. Membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja sebenarnya didalam dunia kerja dan masyarakat. 2. Memantapkan keterampilan mahasiswa yang diperoleh dari latihan praktek di bangku kuliah. 3. Menetapkan disiplin dan rasa tanggung jawab dan sikap profesional dalam bertugas. 4. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dan pengembangan program pendidikan. 5. Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap ilmu-ilmu di tempat Praktek kerja lapangan yang belum dikenal oleh mahasiswa. 6. Membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja yang sebenarnya. 7. Mendorong mahasiswa supaya dapat menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Tentang Ruang MDF (Main Distribution Frame) MDF adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminasi kabel dari sentral dan kabel primer dari tempat tambat awal kabel primer yang menuju ke jaringan. MDF sebagai salah satu unit yang ada di PT. Telkomunikasi Indonesia Site Operation Kraksaan mempunyai fungsi-fungsi khusus, yaitu:  Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari sentral.  Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan.  Tempat melakukan mutasi.  Tempat mengisolir pelanggan karena administrasi  Memungkinkan pengukuran secara terpisah antara saluran ke sentral dan saluran ke arah pelanggan. Peralatan-peralatan yang berada di ruangan MDF sangat sensitif terhadap gangguan dari luar, oleh kerana itu ruangan MDF harus memenuhi syarat-syarat berikut:  Dilengkapi dengan alarm protector.  Mempunyai ventilasi udara yang baik.  Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran.  Dilengkapi dengan tangga sorong yang tingginya disesuaikan dengan kondisi ruangan MDF (Main Distribution Frame) / RPU (Rangka Pembagi Utama). 2.1.1. Bagian – Bagian MDF a. Siska (Sistem Informasi Customer) Sistem Informasi Kastamer (SISKA) suatu aplikasi yang berfungsi untuk mengelola data-data yang ada mulai dari data jaringan, data pelanggan, data service level guaranty for customer (Segmentasi layanan), dan data abonemen pelanggan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi yang mengakibatkan bertambahnya para pelanggan telkom, maka dirasa perlu ada aplikasi baru sebagai inovasi untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan terhadap pelanggan terutama pelanggan pada Cluster Corporate dan bisnis disamping tidak mengabaikan pelayanan prima kepada pelanggan Residensial dan Sosial. b. Terminal Pada MDF (Main Distribution Frame) / RPU (Rangka Pembagi Utama) terdapat terminal yang disusun secara vertikal dan horizontal yaitu:  Terminal blok vertikal Adalah tempat terminasi kabel primer dan tempat penjumperan ke blok horizontal telepon).  Terminal blok horizontal Adalah tempat terminasi kabel dari sentral dan tempat penjumperan ke blok vertikal. c. Kabel Chamber Adalah ruang tempat penyimpanan baik kabel tanah tanam langsung maupun kabel duct dengan kapasitas besar yang telah diinstal di ruang MDF untuk memperhandal jika ada penambahan jaringan. 2.1.2. Peralatan MDF Peralatan-peralatan yang digunakan didalam ruang MDF adalah sebagai berikut: • Computer • Papan tulis dan spidol • Tangga sorong • Test phone Gambar 1: Test phone • Knip tang dan tang buaya • Krone (insertion tool) dan pistol jumper Gambar 2: Insertion tool • Meja pengukur 2.1.3. Pekerjaan MDF Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh unit MDF meliputi beberapa hal, antara lain: 1. Pada telepon rumah Pekerjaan yang dilakukan di ruang MDF pada telepon rumah yaitu: o Melaksanakan pasang baru sambungan telepon. o Melaksanakan omset saluran pelanggan. o Mencabut kabel jumper o Pasang kembali nomor yang dicabut o Pengukuran Arrester 2. Speedy Pekerjaan yang dilakukan MDF pada Speedy hampir sama dengan pekerjaan pada telepon rumah, namun dilakukan kepada pelanggan Speedy. 3. Validasi data Validasi data bertujuan agar klem-klem di terminal vertical MDF diketahui nomor teleponnya dan benar-benar valid. Langkah-langkah dalam melakukan validasi data yaitu: a. Menyiapkan buku daftar kabel primer, alat tulis dan test phone. b. Menentukan kabel primer yang akan divalidasi. c. Menempelkan ujung-ujung test phone pada klem yang akan dicheck. d. Call 141 untuk mengetahui nomor telepon pelanggan secara otomatis. 2.1.4. Konfigurasi Jaringan Telekomunikasi pada Ruangan MDF Secara umum, jaringan telekomunikasi pada ruang MDF dibedakan berdasarkan daerah catuannya. Jaringan telekomunikasi tersebut dibagi atas: a. Daerah Catuan langsung (DCL) Biasanya DCL ini dipakai untuk jaringan telepon yang berada di sekitar area pusat jaringan telepon. Dimana kabel primer dari MDF langsung ditarik menuju kotak pembagi (DP) tanpa melalui (RK) terlebih dahulu. b. Daerah catuan tidak langsung Merupakan jaringan kabel telepon yang mana kabel primer dari MDF diterminasikan terlebih dahulu ke RK dan kemudian ditarik menuju kotak pembagi (DP). 2.2. Mengenal Sistem Jaringan Telkom 2.2.1. Jaringan Primer Jarinagn primer merupakan akbel yang menghubungkan RPU dengan RK pada jaringan catu tidak langsung atau RPU dengan mini RPU pada jaringan catu langsung. Kapasitas kabel primer yang digunakan pada awalnya mulai dari 100 pair hingga 2400 pair (foam skin), namun saat ini kabel primer kapasitas 100 pair sudah tidak digunakan lagi. Jadi kapasitas kabel primer yang digunakan saat ini adalah mulai dari 400 pair hingga 2400 pair (foam skin). Pemasangan kabel primer ada 2, yaitu : 1. Sistem tanam langsung 2. Melalui polongan pipa PVC yang dicor beton atau yang sering disebut dengan sistem Duct. Penamaan kabel primer adalah P1, P2, P3, P4, dan seterusnya, dimana P1 merupakan penamaan untuk kabel primer paling jauh. Gambar 3: Kabel jaringan primer 2.2.2. Jaringan Sekunder Kabel sekunder merupakan kabel yang menghubungkan antara RK dan KP. Kapasitasnya adalah 10 pair hingga 200 pair urat kabel. Diameter urat kabel yang digunakan adalah mulai dari 0.4 mm, 0.6 mm dan 0.8 mm. Namun, saat ini untuk urat berdiameter 0.4 mm sudah tidak digunakan lagi karena saat ini diperlukan urat kabel yang bisa voice dan data. Untuk urat kabel berdiameter 0.4 mm biasanya dikhususkan untuk aplikasi voice, sedangkan urat berdiameter 0.6 mm dapat digunakan untuk aplikasi voice dan data. Penamaan kabel sekunder sama seperti penamaan pada kabel primer, yaitu S1, S2, S3, dan seterusnya dengan S1 merupakan penamaan kabel sekunder yang paling jauh. Kabel sekunder yang digunakan adalah kabel multi pair, dimana kabel multi pair ini terdapat dua jenis, yaitu kabel multi pair tanah dan kabel multi pair udara. Pemasangan kabel sekundernya ada 2 cara, yaitu dengan sistem tanam langsung dan sistem di atas tanah (kabel udara). 2.3. Struktur Sistem Jaringan Telekomunikasi Struktur sistem jaringan kabel telekomunikasi dapat dijelaskan seperti gambar bagan berikut di bawah ini. 2.3.1. Sistem Jaringan Telepon Rumah Gambar 4.1: Bagan Jaringan Telepon Rumah 2.3.2. Sistem Jaringan Speedy Gambar 4.2: Bagan Jaringan Speedy 2.4. Kegunaan Perangkat – Perangkat Jaringan Telekomunikasi 1. MDF (Main Distribution Frame) • Tempat penyimpanan kabel primer dan sentral • Tempat pengetesan dan mengokalisir gangguan • Tempat untuk menaikan frekuensi telepon dari besar frekuensi 64 kbps menjadi sesuai keinginan pelanggan untuk speedy yaitu pada DSLAM. • Merupakan papan atau lemari perawatan • Kerangka besi yang terdiri atas 2 blok terminal vertikal dan horizontal. 2. RK (Rumah Kabel) • Tempat penempatan antara terminal blok di sisi primer dengan sekunder • Titik antara kabel primer dan sekunder • Tempat pengetesan gangguan Gambar 5: Rumah Kabel 3. Distribution Point / Kotak Pembagi • Tempat penyambungan kabel sekunder dengan kabel penangkal • Tempat pengetesan ganguaan • Tempat mutasi jaringan yang menuju ke rumah pelanggan. Gambar 6.1: Distribution Point atau Kotak Pembagi Gambar 6.2: Bagian dalam Distribution Point atau Kotak Pembagi 4. KTB (Kotak Terminal Batas) • Kabel yang menghubungkan distribution point dengan roset / splitter. Gambar 7: Kotak Terminal Batas 5. Kotak roset: • Kotak yang hanya terdiri dari 1 port untuk telepon rumah saja. Gambar 8.1: Roset Gambar 8.2: Bagian dalam roset 6. Kotak splitter: • Kotak yang terdiri dari 2 port yaitu untuk telepon rumah dan untuk line (internet dan fax) Gambar 9: Splitter 7. Modem: • Salah satu komponen yang berfungsi melakukan modulasi dan demodulasi sinyal informasi. Gambar 10.1: Modem tipe D-Link Gambar 10.2: Modem tipe Tp-Link 2.5. Bentuk-Bentuk Yang Disediakan Oleh Layanan Speedy 1. Akses internet kecepatan tinggi. 2. Multitask, download file, browsing, akses ke web-mail pada saat yang bersamaan tetap dengan kecepatan yang nyaman. 3. Streaming media, Anda dapat menonton high quality streaming media di PC sepaerti video music, movie trailers, konser musik, siaran Televisi, siaran radio dan laian-lain. 4. Mengoperasikan PC (personal computer) dari lokasi jauh (remote), sampai dengan 24 jam sehari 7 hari seminggu tanpa henti. 5. Mengoperasikan PC yang tersambung ke akses LAN (local area Network), misalnya untuk teleworking, SOHO. Aplikasi yang mendukung belajar jarak jauh (distance learning ) atau bisa dikatakan bidang pendidikan. Speedy menawarkan koneksi berkecepatan tinggi dengan harga yang relative murah sehingga institusi-institusi pendidikan dapat terkoneksi ke internet, perpustakaan, antar institusi, tempat tinggal guru dan murid. 2.6. Konfigurasi Jaringan Layanan Speedy konfigurasi jaringan pada layanan Speedy ditunjukan seperti gambar di bawah ini : Gambar 3.7 Konfigurasi ADSL pada Telkom Speedy Di bawah ini adalah gambar konfigurasi jaringan pada Telkom Speedy Gambar 3.8 konfigurasi jaringan pada Telkom Speedy Keterangan : a. Internet atau lebih dikenal dengan ISP (InternetService Provider) adalah penyedia layanan akses internet. b. BRAS (Broad band Remote Acces Server) berfungsi untuk pengelola pelanggan, seperti menyediakan IP address ke pelanggan, melakukan autenfikasi username serta password pelanggan dll. c. DSLAM (Digital Subscriber Line Acces Multiplexe) perangkat utama mengatur traffic incoming dan out going perangkat modem ADSL dan internet Gateway. Sebagai interface /antarmuka antara sejumlah pelanggan ADSL dengan penyedia jaringan data (ISP). d. Sental Telepon berfungsi melakukan penyambungan layanan suara (Voice) antar pelanggan. e. Modem (Modulator demodulator) berfungsi mengkonversi format analog ke digital dan sebaliknya antara PC dengan jaringan akses f. Splitter (filter) berfungsi memisahkan frekuensi tinggi untuk data dan frekuensi rendah untuk suara. Modem ADSL (Modulator demodulator Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah sebuah alat yang mengkonver format analog ke digital dan sebaliknya antara PC dengan jaringan akses tembaga, serta mengirim data dan menerima yang di teruskan ke POST Splitter terlebih dahulu,kemudian dikirim melalui saluran tembaga menuju sentral. Pada gambar di bawah di perlihatkan cara cara pemasangan modem untuk koneksi ke computer pada layanan speedy melewati line telepon rumah pelanggan: Gambar 3.9 Pemasangan Modem ke Line Telepon 2.7. Internet options 1. Internet options(1/2) Tampilan mengkoneksi internet ditunjukkan pada gambar di bawah ini : Gambar 3.10 Tampilan mengkoneksi Internet 1.Pilih > Start > Control Panel > Internet Option 2.Pilih Menu Bar "Connection" dan klik tombol "LAN set] 2. Internet Option (2/2) Tampilan pengisian DNS Telkom di tunjukan pada gambar di bawah ini: Gambar 3.11 Tampilan pengisian DNS Telkom a. Klik Automattically detect setting b. Kosongkan Address proxies server dengan mengosongkan tanda pada kotak"Use proxies server for your LAN" c. Klikm tombol"OK" 2.8. Konfigurasi Lokal Network Tampilan melihat konfigurasi ditunjukan pada gambar di bawah ini : tampilan mengecek konfigurasi a. Bacalah buku petunjuk manual dengan seksama untuk mengetahui IP address modem/Gateway, username dan password. Melihat konfigurasi(Perintah DOS) Pilih menu start, run, kemudian ketik perintah "cmd" kemudian Tampilan untuk mengecek koneksi ditunjukkan pada gambar di bawah ini: Gambar 3.13 Tampilan command prompt  Ketikkan perintah DOS : Ipconfig > perhatikan ip address merupakan alamat computer dan alamat Gateway sebagai alamat Modem.  Cek koneksi : Untuk memastikan koneksi modem dengan computer terhubung baik, ketikan perintah Ping < ip gateway/modem. BAB III TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1. Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom adalah suatu badan usaha yang memiliki sejarah panjang. Berawal dari Post and Teligraafdienst sebuah perusahan swasta yang menyelenggarakan jasa pos dan telekomunikasi yang didirikan dengan stasbland no. 52 tahun 1884. Penyelenggaraan Telekomunikasi oleh swasta ini berlangsung sampai 1906, sejak itu berdirilah Post Telegraf and Telefoodienst atau perusahaan negara pemerintah Hindia Belanda. Jawatan PTT berlangsung sampai dikeluarkannya peraturan pemerintah pengganti undang-undang (PERPU) NO.19 tahun 1990 yang menetapkan jawatan PTT untuk tetap menjadi perusahaan negara. Kemudian berdasarkan peraturan pemerintah RI No.240 tahun 1961, perusahaan jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah memandang perlu untuk membagi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan negara yang berdiri sendiri, yakni berdasarkan peraturan pemerintah no.30 tahun 1965 didirikan Perusahaan Negara Telekomunikasi. Kemajuan teknologi dan jasa telekomunikasi mendorong pemerintah untuk meningkatkan bentuk perusahaan PT. Telekomunikasi menjadi Perusahaan Umum (PERUM), untuk itu berdasarkan PERUM Telekomunikasi yang populer dengan sebutan PERUMTEL. Dalam peraturan tersebut PERUMTEL dinyatakan sebagai penyelenggara Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan Telekomunikasi luar negeri yang diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelit Corporation (INDOSAT) yang saat itu berstatus asingg bagian dari American Cable and Radio Corporation. Sebuah perusahaan di negara bagian Amerika Serikat, seluruh saham PT. Indosat dimiliki dengan modal asing tersebut. Pada akhir tahun 1980 dibeli negara RI untuk selanjutnya dikeluarkan peraturan pemerintah No.53 Tahun 1980 yang isinya tentang perubahan atas peraturan pemerintah No.53 tahun 1980 PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi luar negeri. Memasuki Repelita V pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan Telekomunikasi, sebab sebagian infrastruktur diharapkan dapat memacu sektor lainnya. Untuk itu berdasarkan peraturan pemerintah No. 25 tahun 1991, maka bentuk Perusahaan Umum (PERUM) dialihkan menjadi Perusahaan Persero (PERSERO) sebagai mana yang dimaksud dalam UUD No.9 tahun 1996. Sejak itu berdirilah perusahaan persero (PERSERO) Telekomunikasi Indonesia dengan sebutan PT. Telkom. Perubahan di PT.Telkom juga terus berlangsung, seperti perubahan bentuk perusahaan persero sampai menjadi perusahaan publik. Bahkan secara makro penyelenggaraan yang semula menjadi monopoli pemerintahan secara berangsur diberlakukan priratisasi penyelenggaraan Telekomunikasi, perubahan-perubahan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan. Perubahan besar-besaran juga pada tahun 1995 meliputi restrukturisasi internal, Kerja Sama Operasi (KSO) dan Internal Publik Offaring (IPO). Restrukturisasi internal yang dimaksudkan untuk menjadikan pengolahan perusahaan menjadi efisien dan efektif karena terjadi pemisahan bidang usaha utama (Cae Business), bidang usaha terkait dan bidang usaha penunjang. Bidang usaha terkait dan penunjang adalah penyelenggara jasa yang masih terkait dengan jasa telekomunikasi seperti jasa Sistem Telepon Bergerak Seluler (STSB), sirkit langganan teleks penyewaan Transpoder satelit, VSAT (Verry Small Aperture) jasa nilai tambahan tertentu. Bidang usaha terkait ini diselenggarakan dengan membentuk usaha patungan. Adapun sejarah singkat PT. Telkomunikasi Indonesia Tbk. adalah sebagai berikut : a. Era Kolonial Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). b. Perusahaan Negara Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). c. Perumtel Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi. d. PT. Telkom ( Persero ) Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991. e. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. 3.2. Code of Conduct PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. SO Kraksaan Di lingkungan kerja PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Site Operation Kraksaan ada standar interaksi antara teknisi dengan pelanggan, atasan, dan alat kerja yang disebut code of conduct. Code of conduct tersebut antara lain adalah: A. Interaksi Teknisi dengan Pelanggan  Harus : • Berpakaian seragam dan tanda pengenal • Mengetuk pintu / membunyikan bel • Mengucap salam • Menginformasikan maksud dan tujuan kedatangan • Meminta izin • Mengerjakan daya tuntas, bersih, dan rapi • Menginformasikan progress • Mengucapkan terima kasih • Menepati janji  Tidak boleh : • Membuat ketidaknyamanan suasana • Berkata kasar / menyakiti hati • Memotong pembicaraan pelanggan tanpa izin • Meminta imbalan jasa • Melakukan tindakan pelecehan • Membawa barang milik pelanggan tanpa izin • Meninggalkan lokasi dalam keadaan kotor / tidak rapi • Parkir sembarangan B. Interaksi Teknisi dengan Atasan  Harus : • Melaksanakan work order • Koordinasi apabila ada masalah • Melaporkan hasil penyelesaian work order • Mengusulkan kelengkapan peralatan yang diperlukan • Menginformasikan pekerjaan di luar jam kerja  Tidak boleh : • Memberikan info yang menyesatkan • Menolak pekerjaan tanpa alasan yang jelas C. Interaksi Teknisi dengan Alat Kerja  Harus : • Menyiapkan sarana kerja • Mengoperasikan alat kerja sesuai SOP / instruksi kerja • Merawat sarana kerja • Menjaga kelengkapan sarana kerja • Mengembalikan sarana dan prasarana kerja untuk dapat dipergunakan selanjutnya • Memastikan sarana kerja terkalibrasi  Tidak boleh : • Merusak atau menghilangkan dengan sengaja • Meminjamkan sarana kerja tanpa izin • Menjual sarana kerja • Mengambil / menukar suku cadang 3.3. Budaya 5C PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. SO Kraksaan 1. Commitment to Long Term a. Hadir tugas 15 menit lebih awal b. Menuntaskan pekerjaan / order pada hari yang sama c. Meningkatkan kompetensi dengan selalu belajar dan melatih diri d. Mengikuti briefing, sosialisasi, dan pelatihan yang ditetapkan e. Menetapkan pencapaian OKPI 120% f. Terus berinovasi melaksanakan perubahan layanan access yang lebih baik 2. Customer First a. Melaksanakan evaluasi SLA secara periodik bulanan b. Implementasi service culture simpatik / code of conduct c. Respon time terhadap keluhan / order gangguan pelanggan <5 menit sejak keluar work order d. Implementasi smile costumer saat penanganan gangguan e. Menyediakan back up setiap jaringan access untuk pelanggan corporate dan pelanggan bisnis 3. Caring Meritocracy a. Pemberian reward kepada unit site operation terbaik pencapaian OKPI per triwulan b. Pemberian reward kepada masyarakat yang mengamankan asset DIVA terhadap vandalisme c. Mengusulkan promosi kepada jajaran DIVA yang berprestasi d. Memberikan reward kepada mitra kerja yang berprestasi terbaik e. Melaksanakan dan mengikuti aktif meeting evaluasi kerja 4. Co Creation of Win-Win Partnership a. Melaksanakan PKS mitra dengan win-win solution b. Sharing informasi dan feed back dengan mitra kerja c. Melaksanakan evaluasi kinerja mitra kerja 5. Collaborative Innovation a. Melaksanakan koordinasi periodik bolanan = PO-DC dan PO-PO, DIVA area dengan mitra di area Jember b. Melaksanakan kegiatan bersama SKJ, olahraga, hobby dan keagamaan unit PO-DC c. Implementasi always “yes” to DC’s request 3.4. Struktur Organisasi Gambar 11: Struktur Organisasi PT Telkom Site Operation Kraksaan 3.5. Bidang Pekerjaan dan Produk yang dihasilkan 3.5.1. Bidang Pekerjaan Jasa yang disediakan Telkom dibagi menjadi dua kelompok, jasa Telekomunikasi dasar dan non jasa Telekomunikasi dasar. Pengelompokan ini pun belum dilaksanakan secara tegas, mengingat teknologi komunikasi dan informasi berkembang dengan pesat. Bisnis utama Telkom saat ini adalah menyediakan Public Switch Telephone Network (PSTN) dan menyelenggarakan jasa melalui PSTN. Jenis jasa telekomunikasi yang sudah beroperasi sampai sekarang ini adalah: a. Telepon dalam negeri (lokal dan SLJJ) b. Jasa interkoneksi kepada penyelenggara telekomunikasi c. Jasa telepon bergerak seluler (Flexi) d. Jasa Internet (Telkomnet Instan dan Speedy) e. Jasa lainnya (Vallue Added Service) Jasa telepon dalam negeri merupakan layanan jasa utama PT.Telkom yang memberikan pendapatan terbesar., tetapi untuk sekarang ini jasa telepon luar negeripun merupakan pendapat Telkom lainnya. Komposisi pendapat layanan jasa utama ini meliputi: Pasang baru telepon, biaya abodemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal, interlokal / SLJJ dan SLI. Pelayanan jasa telepon dalam negeri ini juga termasuk penyediaan layanan telekomunikasi untuk umum seperti Wartel, Telepon umum coin (TUC), telepon umum kartu (TUK), dan telepon umum pelanggan (TUP). Untuk telepon umum koin sampai saat ini masih dikelola oleh Telkom. Sedangkan untuk pendirian telepon umum pelanggan terlebih dahulu Telkom memberikan penawaran kepada masyarakat siapa yang mau mendirikan telepon umum pelanggan tersebut. Dan dalam hal pemasangan telepon umum pelanggan dini dituntut biaya pemasangannya, dengan sistem bagi hasil (sharing), sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dan tidak ada yang dirugikan. Disamping mendapatkan pendapatan dari pelanggan untuk jasa telepon dalam negeri, Telkom juga memperoleh pendapatan interkoneksi dari penyelenggaran Telekomunikasi lainnya, seperti dari penyelenggaraan Telekomunikasi internasional dan STBS (Sistem Telepon Bergerak Seluler). Pendapatan interkoneksi antara lain diperoleh dari PT. INDOSAT dan SATELINDO. Selain pendapatan interkoneksi Telkom juga berpartisispasi dalam menyelenggarakan STBS, melalui usaha patungan ataupun dengan pola bagi hasil. Sementara itu penyewa stansponder satelit mulai tahun 1996 beralih kepada satelindo, namun Telkom terus melakukan pelayanan jasa stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi. 3.5.2. Produk PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. VOICE : 1. Wireline : Fixed phone (Telepon Rumah) 2. Wireless : ~ Flexi Classy ~ Flexi Trendy DATA : 1. Telkomnet Instan (dial up) 2. Internet 3. Speedy (dedicated) BAB IV METODOLOGI 4.1. Sistem Pasang Jaringan Baru di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Site Operation Kraksaan Jaringan telkom terdiri dari jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer yaitu kabel yang terhubung dari RK (Rumah Kabel) yang ada di pinggir jalan ke STO (Stasiun Telepon Otomatis) atau kantor PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan. Sedangkan jaringan sekunder yaitu kabel yang terhubung dari RK (Rumah Kabel) yang ada di pinggir jalan ke DP (Distribution Point) atau kotak pembagi. Kedua jaringan diatas merupakan inti jaringan telepon dan apabila dinyatakan jaringan habis karena tidak ada jaringan primer atau jaringan sekunder yang kosong, maka telepon tidak bisa terpasang dan harus menunggu. Untuk telepon kabel mempunyai identitas sendiri-sendiri yaitu yang biasa disebut nomer telepon, jadi nomer telepon satu sama lain tidak ada yang sama. Kecuali pemilik sudah tidak berlangganan lagi atau telepon sudah diputus, sehingga pihak PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan berhak menjual kembali nomer tersebut kepada calon pelanggan yang lain. Itupun setelah melalui proses pembersihan atau karantina yang panjang. Kotak pembagi atau distribution point yang ada biasanya terdiri dari 10", maksudnya 10" yaitu untuk dibagi untuk 9 nomer telpon atau 9 rumah dan 1 untuk cadangan gangguan apabila telepon rusak. Kapasitas maksimal dari kotak pembagi atau distribution point yang ada biasanya 20". 4.2. Alur Pasang Jaringan Baru di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Site Operation Kraksaan a. Loket Customer Service Langkah pertama yang harus dilakukan calon pelanggan yang berminat untuk pasang baru telepon rumah / speedy adalah mendaftarkan diri di loket bagian customer service PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan. Kemudian calon pelanggan diharuskan untuk mengisi data pelanggan (dalang) di bagian input data yang terdapat pada loket. Baru setelah itu dilanjutkan dengan proses SISKA di ruang MDF. b. Proses SISKA di Ruang MDF Proses SISKA ini bertujuan untuk memberikan informasi di ruang MDF apakah tersedia klem primer dan sekunder yang kosong. Hal ini sangat penting karena untuk memastikan tempat bagi kabel jumper yang dari arah rumah kabel (RK). Setelah proses SISKA selesai serta klem primer dan sekunder telah diketahui, maka akan terbit work order yang akan dikerjakan oleh para teknisi. Gambar 12: Ruang MDF di PT Telkom Site Operation Kraksaan c. Instalasi Kabel Rumah Dengan terbitnya work order, maka para teknisi dituntut untuk segera melaksanakan work order tersebut dengan waktu sesegera mungkin. Langkah pertama yang dikerjakan para teknisi yakni mengerjakan instalasi kabel rumah di rumah calon pelanggan. Gambar 13: Instalasi kabel rumah untuk konfigurasi speedy Gambar diatas adalah contoh instalasi kabel rumah untuk konfigurasi speedy yang akan digarap oleh para petugas setelah work order terbit. Dengan keterangan gambar: 1. Splitter/microfilter 2. Modem adsl 3. Konektor 4. Komputer 5. Pesawat telepon d. Instalasi Kabel Jumper di Rumah Kabel (RK) Jika instalasi kabel rumah di rumah calon pelanggan telah selesai dikerjakan, maka para teknisi akan menghubungkan dengan klem primer dan sekunder yang terdapat di rumah kabel (RK) yang letaknya dekat dengan posisi rumah calon pelanggan. Gambar 14.1: Rumah Kabel RA-Kraksaan (tampak depan) Gambar 14.2: Rumah Kabel RA-Kraksaan (tampak belakang) e. Instalasi Kabel Jumper di Ruang MDF Proses selanjutnya adalah menghubungkan kabel jumper yang di rumah kabel (RK) dengan klem primer dan sekunder yang kosong di ruang MDF yang telah diketahui melalui proses SISKA tadi. f. BALOP (Berita Acara Layak Operasi) Setelah semua langkah telah selesai dikerjakan, maka akan terbit BALOP (berita acara layak operasi) dari Supervisor PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan. Dengan demikian, calon pelanggan telah resmi menjadi pelanggan Telkom dan sudah masuk data billing serta rekeningnya sudah muncul mulai bulan depan. 4.3. Gambar Jaringan Baru Gambar 15: Bagan Jaringan Baru Keterangan Gambar : 1. Sentral Telkom (ruang MDF) 2. RK (Rumah Kabel) 3. DP (Distribution Point) 4. KTB (Kotak Pembagi) 5. Roset 6. Pesawat BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Proses Kerja yang telah Dilaksanakan Proses kerja yang telah penulis laksanakan di ruang MDF selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT. Telekomunikasi Tbk. Site Operation Kraksaan antara lain: 5.1.1. Program Pasang Telepon Rumah Baru Setelah suatu permintaan pasang baru telepon melalui tahapan registrasi permintaan. Maka untuk proses putting in to service dilakukan oleh bagian sentral dan UBC. Setelah petugas sentral / UBC memperoleh data dari CSS, maka data tersebut diproses di sentral dengan data-data yang didapatkan: EQN : xxx-xx-x-xx KK Primer : xx-xx-xx Setelah didapatkan data EQN dan KK primer, kemudian dicari dimana box EQN dan KK Primer. Setelah itu dihubungkan dengan kabel, pemasangannya menggunakan insertion. 5.1.2. Program Pasang Speedy Sama seperti proses pasang baru telepon, setelah suatu permintaan pasang baru speedy melalui tahapan registrasi permintaan. Maka proses putting in to service dilakukan oleh bagian sentral dan UBC. Setelah data didapat dari CSS maka data tersebut diproses di sentral dengan data-data yang didapatkan : EQN : xxx-xx-x-xx KK Primer : xx-xx-xx No.DSLAM : xxxxxxxx Apabila pelanggan belum memasang telepon, maka terlebih dahulu mencari box EQN yang akan dihubungkan pada DSLAM EQN, kemudian dari DSLAM pelanggan dihubungkan lagi dengan kabel ke KK Primer. Namun, jika pelanggan sudah memiliki telepon, maka kabel yang terhubung antara EQN dan KK Primer dibuka, selanjutnya dicari box DSLAM, dan mencari box EQN yang akan dihubungkan pada DSLAM EQN, kemudian dari DSLAM pelanggan dihubungkan lagi dengan kabel ke KK Primer. Gambar 16: Bagian dalam DSLAM 5.1.3. Program Isolir Pengisoliran telepon pelanggan dapat dilakukan atas permintaan pelanggan sendiri atau karena keterlambatan pelanggan dalam membayar rekening telepon. Macam-macam program isolir: a. Program Isolir Sebagian Pengisoliran ini disebabkan karena pelanggan mengalami tunggakan rekening pada bulan pertama. Maka Telkom memberi peringatan dengan cara mengisolir telepon pelanggan tersebut sehingga hanya dapat menerima panggilan. b. Program Buka Isolir Sebagian Apabila pelanggan tersebut telah membayar tunggakannya, maka petugas MDF atau pilot akan segera membuka program isolir. c. Program Isolir Total (Isolir Out going dan incoming) Program isolir total dilakukan apabila pelanggan yang telah menunggak pada bulan pertama masih belum juga membayar tunggakanya pada bulan berikutnya. Maka Telkom memperingatkan pelanggan dengan cara mengisolir total nomor telepon tersebut. 5.2. Hambatan – Hambatan Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan ini penulis menemui beberapa faktor yang bisa menjadi hambatan bagi penulis, antara lain: 1. Kurangnya literatur yang terdapat di perpustakaan STT Nurul Jadid sehingga memaksa penulis untuk lebih bekerja keras lagi dalam mendapatkan literatur yang dibutuhkan. 2. Waktu praktek yang mepet sehingga membuat semua pekerjaan dikerjakan dengan waktu yang singkat. 5.3. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Site Operation Kraksaan yang terletak di Jl. Raya PB. Sudirman No. 130 Semampir atau di selatan alun-alun Kraksaan. Dengan waktu praktek selama 1 bulan, dimulai pada tanggal 01 November 2011 dan berakhir pada tanggal 30 November 2011. 5.4. Manfaat yang Didapat Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki manfaat, demikian pula dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang akan dilaksanakan ini. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini mempunyai manfaat sebagai berikut: 5.4.1. Bagi Penulis 1. Memperoleh pengalaman praktis tentang mempersiapkan jaringan primer untuk pasang baru di MDF di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan. 2. Mengenal dan merasakan sikap profesionalisme di lingkungan dunia industri. 3. Sebagai studi perbandingan antara teori dan praktek yang didapatkan mahasiswa di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang sebenarnya di lapangan (dunia kerja). 4. Mendapatkan pengalaman kerja di dunia industri serta dapat berinteraksi dalam suatu team work. 5. Mendapatkan data-data detail yang akan digunakan dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan. 5.4.2. Bagi Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ini, lembaga dalam hal ini Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid dapat memperoleh masukan kompetensi dari pihak PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan khususnya program studi Jurusan Teknik Elektro Telekomunikasi. Sehingga pihak lembaga Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid dapat memperbaiki kurikulum agar sesuai dengan jurusan. 5.4.3. Bagi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan dapat memberi masukan kepada pihak lembaga Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid tentang kompetensi yang sesuai. Sehingga akan membantu meningkatkan kemampuan lulusan yang dibutuhkan dunia kerja dan meningkatkan peran PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan terhadap dunia pendidikan. 5.5. Kesimpulan Setelah penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan selama 1 bulan dan membuat laporan ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, merupakan Perusahaan pengelola layanan jasa informasi dan telekomunikasi serta sebagai perusahaan penyedia jasa yang melayani jasa telekomunikasi dalam bentuk jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider). Jenis layanan yang diberikannya adalah layanan jasa telepon kabel (wireline) berupa Telepon Rumah Telkom (TRT) dan layanan jasa telekomunikasi tanpa kabel (wireless) berupa FLEXI, dan sebagai penyedia layanan jasa internet serta jasa multimedia lainnya baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi, dan produk data dimaksud adalah layanan jasa Internet yaitu Telkomnet Instan dan Speedy. 2. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan senantiasa melayani segala keluhan pelanggan secepat dan seakurat mungkin guna memuaskan para pengguna jasa telekomunikasi. 3. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan senantiasa mempermudah pelanggan termasuk dalam melakukan pasang baru dengan menyusun alur pemasangan baru secara efisien. 4. Menentukan klem primer dan sekunder di MDF yang masih kosong dan aktif merupakan tahapan yang paling penting dalam mempersiapkan jaringan primer baru di ruang MDF, karena ada atau tidaknya klem primer dan sekunder di MDF yang masih kosong dan aktif menentukan bisa atau tidaknya jaringan primer baru terpasang. 5. Work order hanya akan terbit jika di ruang MDF tersedia klem primer dan sekunder yang masih kosong dan aktif. 5.6. Saran Pada kesempatan ini, izinkanlah penulis untuk memberikan beberapa saran kepada pihak PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan dan pihak Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid yang sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan di masa yang akan datang. 5.6.1. Saran untuk PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan 1. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan dalam usaha memberikan pelayanannya di bidang telekomunikasi hendaknya meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan dan terus mengadakan inovasi dan strategi–strategi yang jauh lebih baik termasuk solusi pengadaan jaringan telepon yang gangguannya relatif kecil. 2. Pihak PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Site Operation Kraksaan diharapkan dapat menyediakan modul pekerjaan yang akan dilaksanakan mahasiswa / mahasiswi sehingga dapat dimengerti dan memahami pekerjaan yang dilaksanakan. 5.6.2. Saran untuk Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid 1. Pihak Lembaga (Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid) diharapkan dapat memantau kegiatan siswa yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan secara intensif sehingga segala kesulitan yang timbul dapat dipecahkan bersama. 2. Pihak Lembaga (Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid) memperhatikan kelayakan dan kelengkapan sarana praktikum khususnya bagi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Telekomunikasi. DAFTAR PUSTAKA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, IRT 1500. PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, Intergrated RURAL TELEPHONY SYSTEM. Januari 1993